
Jakarta, Beritaduasatu.com — Taiwan melaporkan pesawat militer atau jet tempur China menerobos masuk serbu zona pertahanan udaranya pada Minggu (23/1), hingga taipei siaga sistem rudal.
Mengutip halaman CNNIndonesia, dari 39 jet tempur tersebut, empat di antaranya merupakan pesawat perang elektronik dan sebuah pesawat pengebom.
Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan jet-jet tempur tersebut terbang menuju area timur laut Pratas.
Demi keamanan negaranya, Kemenhan Taiwan telah menyiagakan jet-jet tempurnya untuk ‘melawan’ pesawat militer milik negri tirai bambu tersebut.
Taiwan kemudian mengirimkan jet-jet tempur untuk mengusir pesawat negri tirai bambu tersebut. Taipei bahkan turut menempatkan sistem rudal dalam posisi siaga untuk mengawasi pergerakan puluhan pesawat China.
Sampai saat ini, pemerintah China masih belum memberikan komentar terkait manuver puluhan pesawatnya itu, seperti dikutip dari Reuters.
Namun, ini bukan pertama kalinya China mengirimkan puluhan pesawat tempurnya menerobos wilayah udara Taiwan.
Taipei kerap mengeluhkan pergerakan pesawat Angkatan Udara China terus masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) yang dekat dengan Kepulauan Pratas.
Taiwan menyebut aktivitas militer negri tirai bambu ini merupakan upaya ang ditujukan untuk membuat pasukan Taipei lelah. China juga dinilai ingin menguji kapabilitas angkatan udara Taiwan merespons manuver pesawat-pesawatnya itu.
Selama 2020, Kemhan Taiwan menyebutkan puluhan pesawat China lebih dari ratusan kali menerobos wilayah pertahanan udaranya.
Taiwan sempat melaporkan ada 148 pesawat militer negri tirai bambu itu masuk ke dalam zona ADIZ mereka.
BACA JUGA : Arab Saudi Bebaskan Imam di Makkah atas Dugaan Pelecehan Seksual
Taipei Siaga Sistem Rudal
Ak hanya jet tempur, Kemenhan juga menyiapkan sistem rudal dalam posisi siaga untu mengawasi pesawat militer tersebut, dilansir Reuters.
Penyerbuan ini dikabarkan bukanlah yang pertama, sejak 2020, Kemenhan Taiwan mencatat puluhan pesawat telah menerobos wilayahnya sebanyak ratusan kali.
Namun kemunculan pesawat militer negri tirai bambu tersebut semakin terlihat dalam beberapa waktu menyusul ketegangannya dengan Taiwan.
Akan tetapi, Taiwan menolak klaim China dan berpendapat telah merdeka seutuhnya.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen berujar akan membuat Taiwan menjadi lebih baik serta menunjukkan kepada dunia bahwa wilayahnya memiliki keberanian untuk keluar dari bayang-bayang China yang otoriter.