Harga Crypto Bitcoin Ambruk, Berikut Penyebab Anjloknya

  • Share
harga-crypto-bitcoin-ambruk-berikut-penyebab-anjloknya
Ilustrasi Cryptocurrency (Foto: Pierre Borthiry on Unsplash)

Jakarta, Beritaduasatu.com — Harga aset Crypto seperti bitcoin dari awal tahun 2022 hingga akhir pekan lalu ambruk, di mana harga crypto sudah ambles hingga hampir 30% dalam tiga pekan terakhir atau secara year-to-date (YTD).

Melansir Reuters, Bitcoin yang merupakan cryptocurrency terbesar dan paling terkenal di dunia, sekarang harganya hanya setengah dari posisi puncak di level US$ 69.000 yang tercipta pada bulan November.

Selama sepekan terakhir, mata uang crypto terbesar tersebut sudah ambles 18%. Seiring dengan Bitcoin yang ambruk, mata uang crypto raksasa lainya juga terkoreksi. Sepekan terakhir Ethereum ambles 27%, Binance Coin (BNB) drop 26%, Cardano tumbang 23%, Solana terkoreksi 35%, dan XRP tergelincir 22%.

BACA JUGA : Ekspor Unggulan Indonesia, Sawit hingga Batu Bara

Akhir pekan lalu, indeks Nasdaq Composite yang berisikan saham-saham teknologi juga mencatatkan koreksi yang tajam sebesar 2,72%.

Sepanjang pekan lalu, indeks saham teknologi AS tersebut sudah drop 5% lebih. Saham-saham teknologi maupun aset digital yang dikenal dengan growth story-nya memang sangat sensitif terhadap kebijakan moneter terutama oleh kenaikan suku bunga acuan.

Aset yang dinilai belum bisa menghasilkan arus kas positif tersebut menjadi berisiko tinggi ketika suku bunga acuan naik.

Penyebab Harga Crypto Bitcoin Ambruk

Mengutip Cnbcindonesia, Untuk Bitcoin, kini harganya sudah berada di kisaran US$ 35.000, di mana pada Minggu (23/1/2022) kemarin, harganya ambles lebih dari 3%. Bitcoin yang terkoreksi ke bawah level US$ 40.000 sudah terjadi sejak Jumat lalu.

Saat ini, salah satu sentimen yang membuat harga Bitcoin dkk hancur lebur. Pergerakan aset keuangan berbasis teknologi yang sedang drop. Dimana di tengah isu pengetatan moneter yang bakal dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).

Lalu, dalam sebuah catatan penelitian pada hari Jumat, Edward Moya, analis pasar senior untuk Amerika di OANDA. Mengatakan harga aset crypto Bitcoin ambruk karena pedagang kripto mengurangi portofolio risiko. Setelah terjadi ‘pertumpahan darah’ di saham dan sebelum pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *